Checked my 2018 resolution once again! Enggak sabar buat share buku terbaik yang kubaca di 2018.
Nggak kutulis berapa buku yang ingin kubaca di 2018 saat nulis resolusi, aku hanya menulis
Read more books. Read many genres
And I probably did that! Pencapaiannya cukup memuaskan: 34 buku fisik sepanjang tahun 2018 (dengan kuantitas menurun terutama saat akhir tahun :”) )
Yah.. Paling nggak sudah jauh melampaui kemampuan literasiku selama ini:”) biasanya paling cuma 5-10. Hm.. Dengan minimnya bacaanku ini, aku ingin membagi ke kalian 6 buku terbaik yang kubaca di 2018 dan bikin gagal move on!
Resign
Sudah pernah masuk di my half-year favorites, buku tentang siapa paling cepat resign ini masih menjadi perbincangan hangat hingga akhir tahun (setidaknya di kalanganku). Cewek-cewek masih mengharapkan sosok seperti Tigran. Pria yang tegas, mapan dan rupawan muncul tiba-tiba di depan mata. Yang pastinya adalah khayalan semata.
The Magic Library
Dia tidak ternominasi di post favorit 6 bulan lalu, tapi setelah memasuki dunia perbukuan lebih mendalam, aku merasakan buku ini banyaak banget manfaatnya.
Setiap kali aku menuju rak novel di perpustakaan universitasku, aku akan langsung mengingat kode sastra: rak 800, yang langsung membuatku ingat dengan buku karya Jostein Gaarder ini.
Rumah Kertas
Masih belum terima dengan buku langka yang dijadikan bahan dasar lantai rumah, buku ini bertengger nyaman di dalam ingatanku. Terbayang-bayang bagaimana sebuah rumah, isinya hanyalah buku-buku yang ditempatkan di rak super tinggi, dan sayangnya masih tidak cukup ruang untuk menampungnya.
Negeri Para Bedebah
Petualangan Thomas akan selalu mendebarkan hati para pembaca. Menegangkan, bikin mikir, dan unstoppable!
Aku suka jenis novel yang menyentuh realita begini, apalagi peristiwa yang sepertinya tidak akan mungkin terjadi di hidupku. Ceritanya soal keluarga orang yang korupsi, kebangkrutan besar, maupun naik mobil ambulans dengan dikejar banyak mobil patroli.
Yang masih segar di ingatanku adalah buku setebal itu hanya menceritakan 2-day event! Tapi sama nostalgia juga sih..
Majapahit: Sandyakala Rajawangsa
Aku dapat rekomendasi ini dari temannya temanku di Jogja, anak sejarah.
Dia sukaaa banget novel ini, katanya tokohnya banyak, tapi nggak berpusat sama satu orang yang bener-bener menonjol. Aku sih mikir “mana mungkin?” dan baru tahu nama penulis Langit Kresna Hariadi ya baru banget setelah dikasih tahu dia! Astaga!
Dan setelah aku baca, BEUH! Novel ini sangat memberi angin segar bagiku yang bosen sama romansanya para novel chicklit. Romansa orang-orang zaman Majapahit ini benar-benar menyentuh kalbu! Simpel tapi kena abis. Seperti nganterin ke pasar, megang tangan untuk menenangkan pasangan, curi-curi pandang gemassshh!!
Red Queen
Buku-buku atas bahasa Indonesia semua yah~ jujur sih emang resources ku buat baca buku bahasa Inggris agak kurang….
Dan dari 6 buku bahasa Inggris yang aku baca tahun 2018 (A Little Princess, Great Expectations (Abridged), The Alchemist, Big Magic, Words in Deep Blue, dan Red Queen) inilah yang terfavorit (meskipun aku juga nggak terlalu mengagumi genre fantasi sih..)
Plotnya terkesan mirip dengan Hunger Games, tapi aku suka banget karakter-karakternya! Udah pernah kutulis review tentang ini, mungkin bisa kamu intip heheheheehehehe!
Begitulah review 2018-ku! Kemarin membahas tentang kehidupan personal, yang ini tentang buku! Sepertinya saat ini sedang agak tertarik dengan buku self-help. Sepertinya bakal banyak baca textbooks sih 🙁 at least 1 semester ini. But, who knows!
Aku juga pingin meningkatkan kuantitas bacaan bahasa Inggrisku.. Diriku anak Sastra Inggris pula:”)
BTW aku udah menemukan perpustakaan, di Malang, yang bukunya BAGUS BANGET dan banyak bahasa Inggrisnya! I was walking in heaven sampe bingung mau baca yang mana dulu:”)
Di sini tempatnya gengs: Boba Library!
Nantikan post-ku selanjutnya yaaw! Until then, take care!