The Seven Husbands of Evelyn Hugo adalah salah satu buku yang aku baca karena rekomendasi random people on the internet, dan aku enggak menyesal mengikuti rekomendasinya.
Buku ini adalah salah satu novel historical fiction/romance terbaik yang aku baca. Bahkan, novel ini mendapatkan award Best Historical Fiction dari Goodreads pada tahun 2017.
THE SEVEN HUSBANDS OF EVELYN HUGO
Penulis: Taylor Jenkins Read
Jumlah halaman: 389
Genre: romance, historical fiction
Tahun terbit: 2018
Penerbit: Washington Square Press
Harga: 245.000
Rating dari aku: 5/5
Aku baca yang bahasa Inggris
Trigger warning: kematian seseorang yang kita cintai, underage sex, LGBTQ+, dan bunuh diri
Sinopsis Buku The Seven Husbands of Evelyn Hugo
The Seven Husbands of Evelyn Hugo menceritakan kehidupan seorang veteran bintang Hollywood keturununan Kuba bernama Evelyn Hugo.
Setelah bertahun-tahun berkarir di dunia hiburan dengan berbagai drama dan tujuh kali ganti suami, akhirnya dia siap untuk menceritakan segala rahasianya di usianya yang ke 79.
Yang bikin terkejut adalah Evelyn memilih jurnalis yang enggak beken-beken amat buat nulis artikel tentang dirinya. Namanya adalah Monique Grant.
Ternyata, keduanya memiliki masa lalu yang berkelindan, in a tragic way.
Resensi Buku The Seven Husbands of Evelyn Hugo
Novel ini merupakan kombinasi yang hebat antara karakter yang kuat, plot yang well-thought, dan tema sosial santer yang diangkat.
Penulisan
Ada dua sudut pandang dalam The Seven Husbands of Evelyn Hugo:
- Monique Grant di masa sekarang pas nge-interview si bintang Hollywood
- Evelyn Hugo sendiri pas lompat ke masa lalunya
Sangat menarik pas baca kedua perspektif itu — jadi paham pemikiran Evelyn pada masanya dan bisa dapat konfirmasi/jawaban dari sudut pandang Monique.
Buku ini juga dibagi jadi 7 (berdasarkan jumlah suaminya, lol!).
Yang paling aku suka adalah satu chapter di pertengahan yang tiba-tiba pakai sudut pandang orang kedua. Metode yang mantap buat mengajak pembaca menempatkan diri di posisi Evelyn Hugo.
An hour and a half later, you’re on a plane. You have a few drinks, you sit in his lap, you let his hand wander, and you slap it back.
Bonusnya, di bagian akhir buku ada daftar pertanyaan yang bisa dipakai buat diskusi buku!
Plot dan Setting
Buat aku yang secara umum slow reader, The Seven Husbands of Evelyn Hugo bisa aku selesaikan dalam kurang dari 3 hari — ini cepet sih buat aku.
Salah satu faktornya karena plotnya bikin penasaran banget kemana Taylor Jenkins Reid akan membawa cerita Evelyn Hugo — kenapa suaminya sampai tujuh, gimana mereka bertemu dan berpisah.
Alasan lain buku ini unputdownable adalah setting-nya di dunia hiburan terbesar di dunia. Aku enggak terlalu familiar sama dunia itu. Jadi, aku merasa dapat hal baru pas buku ini menjelaskan gemerlapnya Hollywood, ambisi, kepentingan pribadi, dan keserakahan secara detail.
Life doesn’t get easier simply because it gets more glamorous.
Tema
Dengan judul dan setting-nya, The Seven Husbands of Evelyn Hugo emang terdengar kayak Hollywood dan berbagai skandalnya.
Namun, buku ini eksplor lebiiih dalam — tentang kehilangan dan loyalitas ke orang yang kita cintai, tentang tekad dan pengorbanan untuk meraih mimpi, tentang menjalani kehidupan tanpa penyesalan.
Heartbreak is loss. Divorce is a piece of paper. … I wasn’t heartbroken when Don left me. I simply felt like my marriage had failed. And those are very different things.
When you’re older. You have to find a job that makes your heart feel big instead of one that makes it feel small.
Novel ini juga mengangkat isu LGBTQ+ yang kuat (enggak mau jelasin lebih lanjut, takut spoiler!).
Tokoh
Sebagai protagonis, Evelyn Hugo adalah definisi sesungguhnya dari manusia yang satsetsatset, hehehe.
Dia digambarkan sebagai karakter yang kuat, charismatic, dan unapologetic — tahu apa yang dia mau dan menemukan berbagai cara buat mendapatkannya, entah cara itu baik atau buruk.
When you’re given an opportunity to change your life, be ready to do whatever it takes to make it happen. The world doesn’t give things, you take things.
Somehow, it feels so empowering for me dan bikin makin sadar kalau manusia di dunia ini enggak ada yang 100% buruk, 100% baik, kita semua abu-abu.
No one is all good or all bad. I know this, of course. … But sometimes it’s easy to forget just how true it is. That it applies to everyone.
Di lain sisi, karakter Monique Grant juga menarik buat diulik. Seiring berjalannya waktu, aku bisa melihat dengan jelas perkembangan karakternya tentang gimana dia memandang kehidupan dan percintaannya, dan gimana inteview sama Evelyn Hugo mempengaruhi pandangannya.
Kesimpulan
Kalau kamu lagi cari novel dengan karakter perempuan yang kuat, The Seven Husbands of Evelyn Hugo bisa jadi pilihan.
Sifatnya yang ambisius dan willing melakukan apapun buat meraih keinginannya bisa jadi inspirasi meski tentu enggak bisa ditelan mentah-mentah.
Setting di Hollywood dan gaya cerita yang bikin penasaran juga patut jadi alasan buku ini jadi your next read.
Tapi, tetap pertimbangkan trigger warnings di atas ya, terutama bagian LGBTQ+ karena aku tahu enggak semua orang nyaman baca cerita yang mengangkat isu ini.
Yang kusuka | Yang kurang kusuka |
---|---|
Karakter perempuan yang kuat | Nope, aku suka semua part yang ada di buku. |
Gaya tulisan yang kreatif dan bikin penasaran | |
Setting Hollywood yang gemerlap — yang baru buat aku |
aku yang enggak bisa berhenti ngerekomin buku ini ke semua orang,